Senin, 31 Oktober 2011

Sejarah kota barus


PRASASTI PERKUMPULAN PEDAGANG TAMIL
DI BARUS
SUATU PENINJAUAN KEMBALI

Y.Subbarahayu

Sebuah prasasti Tamil telah ditemukan di Lobu Tua, Barus, pada tahun 1873 dan dicatat secara ringkas dalam Madras Epigraphy Report tahun 1891-1892 oleh E. Hultzsch, seorang ahlim epigraphy pemerintah Inggris diIndia. Pada tahun 1932 Prof. K.A.Nilakanta Sastri, berdasarkan catatan Hultzsc, menerbitkan artikel berjudul “ A Tamil Merchant Guild In Sumatera”  berikut adalah isi dari artikel tersebut:

 “ Fragmen prasasti dari Lobu Tua berharga untuk dijadikan sebagai bukti yang jelas bahwa aktivitas perdagangan mereka telah menyebar kesumatera. Mungkin tidak tepat menyimpulakan berdasarkan prasasti ini bahwa Tamil telah digunakan dalam dokumen umum di Pulau Sumatera pada abad ke- 11 M. Namun jelas bahwa sekumpulan orang Tamil telah tinggal di Sumatera secara permanen/semi permanen, termasuk di antaranya tukang-tukang yang mahir mengukir prasasti”.

            Cara penanggalan yang yang menggunakan tahun saka ini sesuai dengan tradisi  setempat .Berbeda dengan prasasti Tamil dari India Selatan, tidak adaa nama raja yang dirujuk untuk tinggalnya. Di Srilanka prasasti-prsasti pekumpulan pedagang ini juga tidak merujuk pada seorang raja, baik local maupun asing.Terdapat tiga golongan yang diharuskan membayar pajak “ancutuntayam” untuk golongan pertama berkaitan dengan marakallam (kapal), kedua golongan marakalla- nayan (nelayan atau kapitan, ketiga kevi yaitu tukang tambang atau pendayung. Pjak tersebut dibayar dalam bentuk emas.
             Pada akhir abad ke-11 perkumpulan pedagang ini sudah menyatukan beberapa suku bangsa, dan terdapat di sepanjang pantai di beberapa kota yang kebanyakan sudah berada dibawah perlindungan dinsti Cola, perkembangan yang luar biasa dari kegiatan perkumpulan dagang ini perlu dikaitkan dengan perkembangan kerajaan besar yang juga muncul pada abad itu juga, yaitu kerajaan Calukya di Kartanaka Dan Kerajaan Cola di Tamil Nadu.
            O.W.Wolters berpendapat bahwa sebelum abad ke-8, nama Barus meliputi satu daerah luas dibagian Sumatera, dan pelabuhan Barus sendiri meliputi satu daerah luas dibagian timur laut Sumateraa, diantara Aceh dan Tanjung Intan, Berhadapan dengan selat Malaka. Hipotesis Wolter perlu ditinjau kembali berdasarkan sumber INsitu yang merujuk kepada Barus psa abad ke-11 M.


            SUATU CATATAN PERJALANAN DILAUT CINA
DALAM BAHASA ARMENIA
Keram Kevonian

            Teks berbasa Arnenia yang diperkenalkan disini dikutip dari sebuah buku kumpulan catatan perjalanan berjudul “ nama kota-kota india dan kawasanpinggiran Persia yang dikenal melalui 8 buah naskah. Dalam sebuah artikel yang diduga ditulis pada akhir abad ke- 6 atau awal abad ke-7 yang merujuk pada nama geografi , penulisannya masih belum dapat diketahui, berdasarkan bahasa Armenia yang di sebut Tengah dan tahun naskah tertua (A) mungkin penulisannya hidup pada masa antara abad ke- 11 dan 13 M, maka teks nya berasal dari zaman Cilicia.

NAMA KOTA-KOTA DI INDIA DAN KAWASAN PENGGIRAN PERSIA
           
            Negeri Bumi Emas dinamakan Reminazer karena menghasilkan emas debanyak yang diinginkan, kota pertama dan pelabuhan pertama adalah Lambre disini terdapat kayu sapang, dan barang berharga lainnya. Dari sini Orang berangakat  menuju Pant’chour yaitu kota dan pelabuhan yang ramai sekali, mengeluarkan Kamper bermutu, berdekatan dengan Lamri terdapat sebuah tempat asal dirangkainya manik-manik yaitu K’routi.
            K’roudayi adalah kota besar dan didekatnya ada sebuah pelabuhan bernama Samwi yang luasa dan ramai, dibawahnya terdapat pelabuhan bernama Poure yang banyak mengeluarkan barang berharga, dibawah pelabuhan ini terdapat pelabuhan P’anes yang bnyak mengeluarkan kamper, dan dibawahnya terletak sebuah kota yang bernama Lewang yang mengeluarkan kamper
Dibawah pelabuhan  Lawang terdapat Playoy yang didiami oleh raja bumi emas.Orang-orang yang tinggal ditempat ini dinamakan oran Zabedj yanitu penyembah berhala dan mereka ini bukan orang India, mereka ni memakan mayat saudara- saudara mereka sendiri.
            Rambi adalah sebuah pelabuhan,dan dibawah tempat ini ada sebuah pelabuhan lain, yang dipelabuhan ini terletak sebuah kota bernama “ P’ant’chi di dekatnya terdapat sebuah pulau lagi yang banyak menghasilkan timah dari pelabuhan tersebut dan disana ditemukan barang yang berharha untuk raja-raja, didekat pelabuhan ini terdapat Yala, Kala, dan Kakoule yang merupakan kota, pelabuhan dan negeri dari bumi emas serta bangsa-bangsa Zabedjd sebagai penghuninya.
.
1.      Oske Getin atau Oskegetin
           
Oske Getin merupakan terjemahan dari bahasa Sanskerta Suvarnabumi “ bumi emas” yang dapat dibandingkan dengan suparnadvipa “pulau emas” , debuah nama tempat yang pernah diidentifikasikan sebagai Ceylon akibat kekeliruan diantara transkripsi Arab.
            Asal- usul nama  bumi emas, yaitu Reminanzer yaitu “ karena banyak emas yang diperoleh darinya, sebab dalam Armenia Oske getin berarti ( oski “emas”, getin “bumi”) Istilah rminanzer dari Iran dan tentu saja sama dengan istiah Zamin (e) zar dalam bahasa Persia terdiri dari  Zamin “ bumi”, dan zar “emas”.Oske getin merupakan terjemahn dari bahasa Arab, Yunani, atau Syria atau merupakan istilah dari bahasa Armenia asli.Perubahan menjadi Reminanzer karena huruf Arab ze dibaca  menjadi “re” karena  titik nya terlupa, namun anehnya penulisnya pun kurang pandai berbahasa Persia.

2.      Zapetch (sic) zabejd
           
             Istilah ini menamakan penduduk bumi emas dan merujuk kepada istilah Zabdj yang dalam istilah Arab berarti istilah ini diperuntukkan bagi kemaharajaan, yaitu maha raja Sailendra
Ibn Khordabih (848) tahu bahwa maharaja adalah nama raja Zabedj yaitu emas termasauk kedalam penghasilannya dan daerah dibawahnya mengahasilkan kamper.
            Dalam istilah Armenia Zabejd berarti Raja orang Zabejd yang bersemayam disebuah kota    di selatan, Zabejd juga merupakan transkripsi langsung dari suatu bahasa yang ditutur oleh pera pedagang laut dari timur dekat dan Armenia dan Arab menyebabkan Zabejd terbaca dengan bunyi b dan dj, sedangkan transkripsinya Zapetch yang banyak di jumpai dalam teks transkripsi adalah klasik, sebaliknya huruf mati p dan tch merupakan transkripsi bersuara, mengikuti ejaan bahasa Armenia Cilicia pada abad pertengahan yang hamper sama dengan bahasa Aarmenia barat Modern.
            Orang Zabjd dari bumi emas, oleh Fick diduga sebagai orang india dari bangsa lain adalah penduduk sumatera, kubur-kubur raja berupa patung atau nisan silapisi logam mulia, dikenal beberapa abad kemudian di Sumatera. Catatan tentang orang Zabedj yang  tidak membunuh pedagang dan petualang karena mereka mendapatkan keuntungan dari pada pedagang sesuai dengan Livre des merveilles de I’inde . Orang-orang Zabedj merupakan orang-orang penyembah berhala sebab pada abad ke-12 Isalm belum masuknkedaerah ini, di satu bagian lain catatan perjalanan ini disebutkan bahwa orang India menamakan pendeta mereka Vahramaydan berhalnya disebut Dev. Maka dari segi bahasa,etnik orang Zabejd perlu dibedakan perlu dibedakan dari bangsa India. Walaupun dinasti sailendra yang memerintah di sriwijaya sejak abad ke-9 M bersal dari Jawa, jelas bahasa tersebut adalah melayu kuno yang kelihatan dipakai untuk semua daerah bumi emas.

3.      Lambre Nominatif
            Istilah Lambre banyak terdapat dalam sumber Arab dalam bentuk lamri atau lamuri. Sudah lama naam tempat ini diidentifikasikan sebagai ujung utara sumatera, namun lokasi ini kurang tepat jika dianggap bahw
a dalam karya Ahbar as sin wa i-hind atau informasi mengenai Cina dan India pada tahun 851 M.
            Dalam Nagarakrtagama (1365) lamuri terdaftar dalam daerahn jajahan dari kemaharajaan Majapahit yang menggantiakn Sriwijaya. Lamri terdapat di samping Lamrin daalm salinan dari abad ke-17 dan 18, hamya dalam F Lamri berbentuk normatif. Lamre adalah sebuah kota yang pelabuhannya mempunyai nama yang sama atau sekaligus merupakan kota kota dan pelabuhan. Namun nampaknya L  mreh yang usulakan oleh Van Dir Lith betul-betul sebuah tempat yang terletak dibagian Timur Aceh sekitar Tungkob.

4.      Pant’ chour
            Istilah riha “putra, raja dalam bahasa persia yang dipecayai yang pertama menemukan kamper yang dinilai paling baik”disebelah barat alut Pelabuhan Barus dengan ditemukannya peninggalan sejarah di Lobu Tua sebuah prasasti Tamil.

5.      K’rout
            K’rout atau K’routi terletak dekat Lamri tempat ini bukan sekaligus kota dan pulau melainkan sebuah pulau saja yang berarti sebuah pelabuhan. Lokasinya di sebelah selatan ujung Aceh.Nama K’rodi disebut dalam F merupakan sebuah sebutan yangb dipakai pada zaman itu atau mungkin salah satu pintu masuk kerajaan ini.

6.      K’roudayi
            K’roudayi adalah sebuah kota besar yang tidak terletak persis di tepi laut karena didekatnya terdapat sebuah pulau ( Pelabuhan) bernama Samwi. Nama Sumatera berasal dari Kerajaan Semudra sebuah kota yang didirikan oleh Marah Silu, alias Malikul Saleh menurut hikayat raja-raja Pasai dan sejarah Melayu.

7.      Samoui atau Samwi
            Pelabuhan ini besar dan ramai dalam perdagangan, semestinya dalam teluk dimana Sungai Pasai dan Sungai Keureutoe untuk ke Pasai tanpa mencatat adanya sebuah pelabuhan di tepi laut.

8.      Poure
            Tempat ini diidentifikasikan sebagai Peureulak, di selatan Lhokseumawe, di sebelah kanan sungai yang nama nya sama pada 97 derajat 54’T dan 4derajat 49’ U. Tempat ini sama juga dengan Felec,kerajaan pertama yang disebut oleh oleh Marcopolo diantara delapan kerajaan yang terdaftar di Sumatera.

9.      P’anes
            Pelabuhan P’anes atau P’anis ini dari mana banyak kamper bermutu dikeluarkan terletak di pantai timur di bawah Peureulak dan tidak lain dari panai atau pane.

10.  Lewank
            Dibawah Kroudayi atau Samwi terletak sebuah pelabuhan lain yang bernama Poure, semua barang berharga tersedia di pelabuahan ini, kemudian Panai terletak disebuah kota namanya Lewang. Akibat penulisan nama dalam penyalinan Lewang semestinya tercatat sesudah P’anes. Penyalinan naskah penulisan Lewang secara aneh yaitu Lewan….g didepan huruf akhiran –g.

11.  Plaoy
            Tanda-tanda dalam catatan mengeani ini telah banyak menyesatkan dan sering diubah sehingga edisi Amsterdam bersama salinan dan edisi yang merujuk kepadanya mencatat “ dibawah (=disealtan) Pla (y) oy tinggal Raja Bumi emas”.

12.  Rambi
            Lokasi-lokai ini bukan di Sumatera tetapi di semenanjung Melayu khususnya dipantai barat. Rambi adalah sebuah pelabuhan dan dibawah nya tedapat pelabuhan lain, banyak tiamh yang dikeluarkan  dari tempat itu.

Daerah Selatan dan Selat Malaka
            Nama tempat ini sering ditemukan disemenanjung mungkin karena berkaitan dengan huatan, ladang atau sejenis tumbuhan artau pohon.

Daerah Utara Selat Malaka
            Terletak dikepulaun pulau sembilan, berhadapan dengan kuala sungai Perak, garis lintang nya cukup sesuai. Nama tempat ini betul-betul sebuah pulau sedangkan pulau yang tecatat adalah pelabuhan.

Daerah Di Utara Selat Malaka
                Posisi Langakawi di utara 6 U merupakan perbatasan utara selat Malaka. Disebelah utara Krabi 8 4’U98 55 T  yang terletak di thailand dan dipulau Phuket mungki adalah lokasi Rambi.

13.   P’ant’chi
      Teletak dibawah Rambi maka dapat diduga bahwa lokasi P’ant’chi merupakansebuah kota Maritim dan dibawahnya terletak sebuah pelabuhan namanya kota P’ant’chi.

14.  Yala, K’ala, Kakoule
            Yala, K’ala, dan Kakoule terletak diderah yang sama tetapi tidak jauh dari ketiga tempat yang disebut Rambi, asalkan ketiga nama ini jauh dari arah Utara.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         






KUMPULAN RUJUKAN CINA
YANG MUNGKIN BERKAITAN
DENGAN DAERAH BARUS
(DARI DINASTI TANG SAMAPAI DINASTI MING)

RODERICH  PTAK

Tujuan atikel ini adalah untuk merangkum rujukan Cina yang berkaitan dengan daerah Barus, yang telah banyak diperhatikan oleh para peneliti, seperti: G.E. Ferrand, O.W. Wolters mengenai beberapa tempat yang berkaitan dengan nama tempat awal dalam sumber-sumber yang berkaitan pada Dinasti Tang.
            Nama tempat awal, jelas disebut pada masa Dinasti Song, Yuan, Ming, dan Qing. Tetapi semakin lama semakin berkurang dan jarang digunakan . Pada umumnya informasi tentang Kepulauan Asia Tenggara, termasuk pantai Sumatera, semakin jelas pada awal abad pertengahan Dinasti Ming, walaupun masih terdapat keraguan, khususnya tentang pantai barat Sumatera, informasi dari Dinasti Song, Yuan  dan Qing berkaitan denagan Dunia Melayu dapat dibahassebagai data kelompok sendiri.
            Sama hal pada kajian terdahulu bahwa Barus terkenal dengan hasil kampernya. Dalam beberapa sumber-sumber Cina pun telah dijelaskan demikian.
                                         
Sumber-Sumber Awal

Polushi, Polu, dan Poli
           
Dalam teks Nanhai jigui neifa zhuan, Polushi dan poli muncul secara bersama nama tempat lain yang menurut teksnya disusun dari barat ketimu, tetapi ada keragu-raguan masih ada sebab belum dijelaskan secara sempurna.Polushi adalah nama sebuah tempat (pulau) yang terletak di pantai timur atau daerah lain sepanjang jalur utama antara laut Cian Selatan dan Teluk Benggala. Poli merupakan satu lokasi yang trdapat di Jawa Timur dekat sungai Brantas. Polu biasanya disamakan dengan Barus tetapi menurut Wolters bukan Barus yang sekarang, tetapi Dia berpendapat bahwa Polu ini terdapat  di Pantai Utara Sumatera, daerah Rammi atau Lammi.

Nama-Nama Lain
           
Nama tempat seperti Boli, Poluo, Poluozou, Polou, nama-nama ini menimbulkan pertanyaan. Boli disebut dalam Tayping yulan, sebuah ensiklopedia Dinasti Song yang mengandung sebuah rujukan yang tidak jelas tentang kronik-kronik Tang.Paluo diidentifikasikan sebagai Borneo dan temapat lain. Singkatnya empat nama berbahasa China Polushuo, polu
Polushi,Polu dapat dapat dikaitkan dengan Barus.Sedangkan Poli dan Langpolusi hamper idak mungkin mewakili nama Barus.Bahwa polu dikaitkan dengan Kamper merupakan alasan kuat untuk mencari lokasinya disekitar Barus sekarang.

Teks-Teks Berikutnya : Dinasti Song Hingga Dinasti Ming

Binsu, Binshu, dan Bincuo dalam Teks-Teks Dinasti Song Dan Dinasti Ming

Binsu telah disebut dalam Zufan Zhi (1225 M, karya Zao Rogua yang menyebutkan bahwa daerah ini menghasilkan kamper yang berasal dari Borneo, dan Binsu. Bincuo merupakan tempat yang bentuk nya fenotik dari pancur, sedangkan Bianshu dikaitkan dengan kampong Panchor ditepi pulau Johor atau pulau Rengsangdisebelah Timur Sumatera. 


Banzu dan Louposi dalam Daoyi Zhilue dan Banzu dalam peta Mao kun

Banzu adalah nama tempat yang penting muncul untuk pertama kalinya dalam karya Wan Duyan yang berjudul Daoyi Zhiluo (1349/50 M). Dengan demikaian Banzu mungkin merupakan terletak didaerah Long Yamen daerah Singapura.Akan tetapi jika benarlah Banzu terdapat didaerah ini maka banzu bukanlah penghasil kamper.
Masalahnya semakin rumit dengan munculya satu nama tempat yaitu Laoposi yang disebut dalam karya Daoyi Zhilue, menurut Wang penduduk daerah ini masih primitive dan tempat ini dihubungkan dengan “ righ mountains of majia’na”.

Guli Banzu dalam Sumbe-Sumber Ming
           
Nama ini muncul dalam Huanyu Tongzhi sebuah sumber Dinasti Ming(1456) yang menyebutkan bahwa Raja Guli Banzu mengirim utusan ke Cina tahun 1405. Dalam Ming Shi disebutkan juga Guli Banzu mengirim upeti sesama maharaja Yongle. Tanahnya gersang dan bahan makanan biji-bijian sedikit, penghasilan terbatas banyaknya curah hujan pada musim panas menyebabkan udara menjadi dingin.
            Guli Binzu merupakan kombinasi dua nama yaitu: Guli ( Calicut) dan Banzu.Dalam transkripsi Cina menyebutkan bahwa Guli berasal dari giri atau gili yang berarti pulau atau gunung.

Banzu’er dalam sumber-sumber Ming
           
Seperti yang telah disebutkan, beberapa sumber dari zaman pertengahan Dinasti Ming dan sesudahnya menambah akhiran pada nama Banzu, menjadi Banzu’er. Dalam suatu pembahasn lain diebutkan bahwa Banzu’er disamakan dengan Fansu’er yang dapat membantu untuk menjelaskan beberapa hal-hal lain misalnya  hal yang ada kaitannya dengan Banzu.Kemungkinan besara pembuat komplikasi Ming Shilu lupa mencatat tentang utusan dari Ban-zu, Bansu’er, Fanu’er tahun 1405, tetapi mereka mencatat tentang utusan Cina ketempat ini yang  sekali disebut Banzu’er dan sekali Fansu’er.

Sumber-Sumber Dinasti Ming yang Lain

Peta Mao Kun memuat beberapa nama tempat di pantai Barat, namun dalam sebuah buku dijelaskan bahwa lebih banyak nama daerah dari Sumatera yaitu buku Sunfeng xiangsong yang juga menceritakan tentang para pelaut Cina yang diperkirakan pada awal abad ke- 7, yang juga mengatakan bahwa para pelau ini merupakan pedagang yang tinggal didaerah Fujian yaitu pemukiman orang-orang Cina di Jawa, Sumatera, Borneo, dan lainnya. Mereka ini berdagang untuk kepentigan mereka sendiri bukan untuk kepentingan negaranya ( pemerintahan).Menurut jalur yang dimuat dalam Shungfeng xiangsong, mmereka berdagang disekeliling sumatera hingga keteluk Benggala, yang menarik untuk diperhatikan disini adalah bahwa salah satu nama tempat di Sumatera yang dimuat dalam sumber itu, Maolugang, yang kemungknan adalah Barus, Maolugang tidak muncul dalam sumber Ming lain.

Kamper
Seperti yang telah disebutkan dalam beberapa sumber Dinasti Tang dan sebelumnya terdapat nama tempat yang mungkin mewakili  Barus dengan catatan ringkas mengenai kamper. Sebuah catatan awal tentang kamper misalnya terdapat dalam kronik dinasti Liang, yang menyebutkan istilah polu xiang untuk kamper dan menunjuk funan dan Langyaxiu (pantai timur Malaysia)  sebagai daerah penghasilnya. Di Asia Tenggara, daerah ini memang dikenal sebagai penghasil awal Dryobalanops aroamtica yaitu sejenis kamper yang juga terdapat di daerah Barus dan Borneo.
            Dalam karya Duan Chengshi kamper disebut gubu Polu atau kapur barus yang  pohonnya setinggi 80 hingga 90 kaki dan lingkarannya mencapai enam atau tujuh jengakal, daunnya bulat dengan sisi belakang hitam serta tidak ada bunga dan buahnya.Salah satu informasi penting dalam karya Duan Chengshi adalah bahwa kapur barus juga disebut Longnao xiang yaitu  istilah yang artinya sama dengan polu xiang yang ditemukan dalam pada masa Dinasti Tang.
            Secara terminologi semuanya mulai berubah pada masa Dinasti Song istialah lama misalnya seperti polu xiang dan jieboluo xiang memang tidak dilupakan tetapi lama kelamaan istilah ini hilang dan diganti dengan istila baru yaitu menggunakan silabel nao.Sangatlah jelas bahwa kamper diperdagangkan di beberapa pelabuhan di Asia, mungkin kamper diperdagangkan di melalui pengiriman langsung dari Borneo ke Cina, bukan dari Barus. Ringkasnya walaupun amat dihargai Cina semenjak periode awal hingga keperide Dinasti Ming, kamper tidak banyak membantu untuk menjawab masalah-masalah yang  dikemukakan di atas mengenai nama tempat berbahasa Cina.

           
            KESIMPULAN
            Paragraf diatas menunjukkan bahwa tedapat empat nama tempat semasa Dinasti Tang dan sebelumnya yang kemungkinan mewakili sebuah nama seperti Barus, Poluosuo, Polu,Polushi, dan Polu.Poli dan berbagai nama lain tdak mempunyai kaitan dengan Barus atau kaitannya kecil sekali. 
            Seperti yang telah dilihat sumber-sumber awal berbahasa Arab dari abad ke-9 M memberikan informasi tentang sebuah tempat perdagangan kamper bernama Fansur yang saat ini dikenal dengan Barus.
            Terdapat informasi lain yang mengherankan ahli geografi Arab mulai menyebut nama Fansur pada abad ke-9 M, disekitar periode yang sama terdapat info asli terakhir tentang polusuo, polu, polushi, polu. Dalam sumber Cina.
            Dua hal lain yang perlu dibahas adalah, pertama tentang Subbarahayu yang ditunjukkan nama berbahasa Tamil Varocu sudah dapat dipastikan ini mendukung perdagangan Tamil pernah menjalankan aksi pedagangan di daerah Barus, Poluosuo, dan Polushi. Yanga kedua adalah mengenai Nagarakartagama(1365 M) dimana seperti yang telah diketahui umum terdapat nama Barus.
            Semasa Dinasti Song istilah polu xiang hilang secara bertahap seperti yang ditulis diatas. Istilah ini masih diingat tetapi hanya sebagai istilah dari zaman dahulu, yang ada hubungannya dengan Kamper yang dinamakan piannao , longnao, dan lain-lain